Maulid Nabi dan Tasyakuran tersebut dikemas dengan Tabligh Akbar oleh KH. Musleh Adnan pengasuh pondok pesantren Nahdatut Ta'limiyah Plakpak Pegantenan Pamekasan.
Dengan ciri khasnya, dai kondang Madura itu menyampaikan dengan renyah dan jenaka tentang bagaimana memakmurkan masjid melalui kegiatan serta program-program yang memang dibutuhkan juga disukai masyarakat.
Hal tersebut karena sudah beliua terapkan di kediamannya, "Setiap subuh rumah saya tidak kurang dari lima ratus jamaah yang shalat subuh bersama di masjid, kemudian ngaji kitab, saya sediakan kopi, teh, dan gorenagan di atas meja besar". Ungkapnya.
Selain itu, beliau juga menyampaikan bagaimana pentingnya menjadi hamba yang disetiap keadaannya bersama dengan Allah dan Rasulnya, karena semuanya bersemayam dalam hatinya. Jika ingin merasakan hal tersebut, mencarilah guru Ruhani seperti para Mursyid Thoriqoh. Pungkasnya.
Selain menjadi pendakwah, KH. Musleh Adnan juga menjadi pengasuh dari sekitar 800 santri Tahfiz tanpa dipungut biaya (gratis).
Ustadz Syaikhul Umam selaku ketua Panitia pelaksana dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih serta permohonan maaf kepada ribuan hadirin, baik dari pulau Poteran maupun dari daratan Sumenep.
